10 Negara Bersubsidi Bbm Terbesar Di Dunia

10 Negara Bersubsidi BBM Terbesar di Dunia - Beberapa negara termasuk Indonesia harus memberi subsidi terhadap BBM yang menjadi konsumsi rakyat. Ditinjau dari aspek makro ekonomi, Subsidi BBM akan memperlihatkan imbas untuk menekan naiknya biaya produksi barang dan jasa yang memakai BBM, ibarat home industry, industri manufaktur, perusahaan jasa transfortasi. Kenaikan biaya produksi, akan mangakibatkan kenaikan harga barang dan jasa.

Efek dari kenaikan BBM ini akan menyumbang kemiskinan dan terciptanya penggangguran. Sebab, banyak perusahaan akan melepaskan sebagian tenaga kerjanya untuk tetap mempertahankan laba mereka yang maksimal. Efek lain kalau kenaikan BBM sementara pendapatan masyarakat tidak meningkat, maka hasilnya ialah turunnya daya beli masyarakat. Jika ini yang terjadi maka akan terjadi kelesuan ekonomi.


Dalam hal ini Indonesia masuk di peringkat sembilan dan mencatatkan diri sebagai negara dengan harga bensin termurah di Asia. Berikut daftar 10 negera yang mempunyai subsidi BBM Terbesar di Dunia, yakni:

1. Iran
Iran menempati urutan teratas sebagai negara dengan derma subsidi terbesar dari pemerintah untuk konsumsi minyak dalam negeri. Pada tahun 2010, Iran menghabiskan US$80 miliar untuk subsidi supaya rakyat mereka sanggup menikmati bensin dengan harga murah.

Agar tidak terlalu membebani keuangan negara, Iran telah menempuh beberapa cara untuk mengurangi subsidi materi bakar minyak. Legislatif menyetujui langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM dengan kompensasi melalui pembayaran tunai kepada rakyat. Namun, sebagian orang mengkampanyekan bahwa agenda ini sia-sia dan mencerminkan ketidakadilan sosial.

2. Arab Saudi
Di Arab harga satu galon bensin lebih murah dibandingkan dengan sebotol air sebab mendapat subsidi yang besar dari pemerintah. Harga minyak yang sangat murah memicu konsumsi dari masyarakat secara besar-besaran. Konsumsi dengan volume besar dipakai untuk listrik, di mana hal ini sudah mulai ditinggalkan oleh negara lain. Arab Saudi menjual listrik kurang dari sepertiga harga internasional. Konsumsi listrik meningkat drastis ketika bulan-bulan animo panas dimana suhu sanggup mencapai 49 derajat Celcius.

3. Rusia
Badan Energi International atau (IEA) mencatat bahwa biaya subsidi Rusia pada tahun 2010 sebesar US$39,3 miliar. Sekitar 60 persen gas alam yang dihasilkan, dijual dengan harga murah sebab disubsidi pemerintah. Konsumen utamanya para pebisnis Rusia, swasta, dan sistem pemanas yang tidak efisien.

Pemerintah Rusia tahun 2006 berencana untuk mereformasi sistem subsidi dan mencapai paritas antara harga gas alam untuk dijual di dalam negeri dan materi bakar untuk diekspor ke Eropa. Akibatnya, harga BBM meningkat, namun masih jauh dari kesetaraan.

4. India
Biasanya subsidi besar terhadap materi bakar minyak terjadi di negara pengekspor minyak. Namun, tidak demikaian halnya dengan India sebagai negara importir minyak. India mempunyai subsidi tertinggi di antara negara importir minyak lainnya yakni mencapai US$22 miliar pada tahun 2010.

Seperempat dari 1,2 miliar penduduk India hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, ironisnya subsidi materi bakar minyak yang tinggi ini tidak dinikmati warga miskin malah cenderung dinikmati orang kaya.

5. China
Meskipun China dengan cepat mengembangkan energi terbarukan, namun belum bisa mengimbangi konsumsi energi kerikil bara yang memenuhi 80 persen dari energi nasional. China ialah salah satu dari sedikit negara yang mensubsidi kerikil bara hitam. Di mana konsumsi negara tersebut sama dengan konsumsi Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang kalau digabungkan.

6. Mesir
Jumlah subsidi di Mesir US$20,3 miliar pada tahun 2010. Menempatkan harga bensin di Mesir termasuk terendah di dunia. Meski pun Mesir merupakan negara penghasil minyak dalam jumlah besar, negara ini mengonsumsi 90 persen materi bakar untuk kebutuhan dalam negeri.

7. Venezuela
Menurut data yang dikumpulkan oleh The German Society for International Cooperation (GIZ) harga bensin di Venezuela hanya 2 sen per liter. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Biaya subsidi yang dikeluarkan Venezuela sebesar US$20 miliar pada tahun 2010 dan dianggap sebagai sebagai salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

8. Uni Emirat Arab
Berdasarkan catatan Badan Energi Internasional, biaya subsidi di Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$2.500 per orang pada tahun 2010. UEA merupakan negara kedua penghasil minyak dan gas alam di dunia. Namun, ajakan domestik mengharuskan negara mengimpor gas alam untuk kebutuhan dalam negeri dan mengurangi volume materi bakar cair yang tersedia untuk ekspor.

9. Indonesia
Harga bensin di Indonesia merupakan harga bensin termurah di Asia. Namun, biaya yang harus dibayar untuk menggantinya sebesar US$16 miliar pada tahun 2010 yang menjadikan anggaran negara membengkak.

Seperti halnya Mesir, Indonesia mendorong konsumen beralih ke gas alam cair yang lebih murah. Langkah signifikan untuk mengurangi subsidi terhadap materi bakar minyak pun telah dilakukan dengan agenda konversi minyak tanah ke LPG sebagai materi bakar untuk memasak.

Pada 1 April 2012, Pemerintah Indonesia berencana menaikkan harga BBM sebesar 33 persen. Namun, hal tersebut urung dilakukan sebab lebih dari protes warga yang berujung pada kericuhan di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta. Untuk tahun ini 2013 kembali direncanakan harga BBM naik.

10. Uzbekistan
Uzbekistan menghabiskan US$12 miliar pada tahun 2010 atau setara dengan hampir sepertiga produk domestik bruto negara tersebut. Uang dihabiskan untuk subsidi. Bukan untuk pembangunan infrastruktur yang justru diperlukan dalam rangka pengembangan ekonomi.

Baca: 10 Negara Tujuan Wisata Bagi Pencinta Cokelat
Tag : Fakta
0 Komentar untuk "10 Negara Bersubsidi Bbm Terbesar Di Dunia"

Back To Top