10 Cara Mengatasi Dan Mencegah Banjir Di Indonesia

penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir tersebut setiap tahun melanda Indonesia.

 Kata Banjir memang telah menjadi hal biasa buat masyarakat Indonesia 10 Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir Di Indonesia

Menurut Nicholas Stern, pengarang "The Stern Report" (2006) mengenai perubahan iklim:
Negara kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air maritim dan badai.
Indonesia termasuk Negara yang amat rawan. Nah dari bebeOleh lantaran itu, dibutuhkan cara-cara efektif untuk mengatasi persoalan banjir. Berikut yakni 13 cara mengatasi dan mencegah terjadinya banjir :

1. Membuat Saluran Air yang Baik


Dibutuhkan adanya sistem irigasi hingga pembuangan final yang jelas. Jangan hingga final akses air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan sampah berfungsi mendapatkan limpahan genangan air dari areal perumahan yang over load lantaran hujan, akses air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar daerah tersebut.


Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah Tanah, yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang menyerupai ini telah usang diterapkan oleh Negara berkembang menyerupai Jepang.

2. Buanglah Sampah pada Tempatnya


Dibutuhkan kedisiplinan warga untuk membuang sampah di tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan final sampah. Pengelolahan sampah di tempat pembuangan final sampah juga sangat diperlukan, lantaran apabila sampah dibuang secara sembarangan dan terkena hujan deras, maka sampah tersebut akan mengikuti ajaran air hingga sungai. Ini juga akan menjadi penyebab banjir.

Pengelolahan sampat yang sempurna bisa membantu mencegah banjir. Tentu saja harus ada pemilahan dan pengelolahan yang tepat. Misalnya, dibedakan antara sampah organik dan sampak anorganik. Sampah organik menyerupai pecahan sayuran, sisa masakan yang sanggup dijadikan sebagai pupuk kompos. Sampah anorganik yang sanggup didaur ulang menyerupai sampah plastik, kaleng, dan kertas.

3. Rajin Membersihkan Saluran Air


Perbaikan dan pencucian akses air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Bukan hanya sampah yang terbuang di akses air, namun juga sampah dari akses air menyerupai tumbuhan-tumbuhan air yang telah mati, jikalau berkumpul juga akan menghambat akses air. Tanaman-tanaman di sekitar sungai pun perlu ditanam sebanyak mungkin yang fungsinya untuk memperkuat bantaran sungai sehingga mencegah terjadinya longsor di bantaran ke sungai.

4. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir


Bendungan, yang mempunyai bentuk menyerupai bak air raksasa. Fungsinya untuk tempat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan sanggup difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau tempat untuk pembangkit tenaga listrik.

Tanggul, yang merupakan bangunan yang berbentuk tembok yang memagari pinggiran sungai. Bangunan ini dibentuk untuk mencegah air meluap ke daerah-daerah yang berada di sekitar sungai. Kanal air, yang merupakan sungai buatan untuk mengalirkan air sungai sehingga air hingga ke laut.

5. Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah


Masalah konkret di kota-kota besar yakni sedikitnya jumlah permukaan tanah yang mempunyai perembesan air yang baik, untuk itu dibutuhkan sesuatu yang sanggup menyerap air dengan baik. Salah satunya yakni dengan menanam pohon berbatang besar atau tumbuhan yang mempunyai daya serap air tinggi, menyerupai tumbuhan pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah anda. Tanaman sanggup menyerap air melalui akar, yang selanjutnya akan diangkut menuju batang dan daun oleh jaringan xilem. Apabila masing-masing rumah di kampung anda mempunyai minimal satu pohon, maka sanggup dipastikan kampung anda sanggup terhindar dari banjir.

6. Melestarikan Hutan


Kegiatan pembalakan di mana perjalanan di daerah pinggir sungai digemari mengakibatkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi bila acara pembalakan yang ulet dilakukan di lereng-lereng bukit. Karena itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi persoalan banjir, lantaran hutan sanggup dijadikan daerah tadahan yang bisa menyerap air hujan dari mengalir terus ke bumi. Dengan melaksanakan reboisasi

Hutan sanggup berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke belum dewasa sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam memilih kebersihan dan kejernihan air. Hutan bisa menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan sanggup dilakukan.

7. Membuat Lubang Biopori


Lubang resapan biopori yakni teknologi sempurna guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah beling (CO2 dan metan), memanfaatkan tugas acara fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi persoalan yang ditimbulkan oleh genangan air menyerupai penyakit demam berdarah dan malaria.

Cara membuatnya cukup mudah, kita cukup menciptakan lubang di tanah dengan memakai bor tanah. Diameternya cukup 10 cm dengan panjang kira-kira sebesar 100 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, kita semakin kondusif dari ancaman banjir.

8. Membuat Sumur Serapan


Sumur resapan yakni sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur serapan berfungsi untuk membantu perembesan air hujan ke dalam tanah dan kembali ke siklus air yang semestinya sehingga tidak menggenang di permukaan dan mengakibatkan banjir. Penggalian sumur resapan bisa hingga tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.

9. Proyek Pendalaman Sungai


Kebanyakan insiden banjir berlaku lantaran kecetekan sungai. Jika sebelumnya sungai bisa mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, sekarang pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.

Langkah untuk menangani persoalan ini yakni dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai bukan saja menjadi dalam tetapi bisa mengalirkan jumlah air hujan dengan banyak.

10. Penggunaan Paving Stone untuk Jalan


Pembangunan jalan setapak dengan sistem paving block sanggup menciptakan jalan lebih gampang menyerap air dibandingkan dengan penggunaan aspal, sehingga apabila hujan turun air banjir sanggup terserap ke dalam tanah dengan cepat.

Di Negara berkembang menyerupai Amerika serikat telah diluncurkan jalan yang memakai photocatalytic cement, sebuah cara paving permukaan terbaru. Jalan inmengandung partikel nano dari titanium dioksida. Dengan partikel ini, jalan tersebut bisa "memakan" asap dan menghapus gasnitrogen oksida dari udara. Selain itu, lebih dari 60 persen sisa kontruksi bisa didaur ulang.

Lihat juga: 10 Cara Ampuh Mengatasi Hidung Tersumbat
Tag : Tips
0 Komentar untuk "10 Cara Mengatasi Dan Mencegah Banjir Di Indonesia"

Back To Top