10 Tokoh Antagonis Di Dunia Sepakbola

 Selalu ada huruf yang paling dimusuhi di dalam ataupun di luar lapangan 10 Tokoh Antagonis di Dunia Sepakbola

10 Tokoh Antagonis di Dunia Sepakbola - Sepakbola sama dengan sebuah drama. Selalu ada huruf yang paling dimusuhi di dalam ataupun di luar lapangan. Dari para pemain, manajer atau bahkan orang yang berafiliasi dengan sepakbola yang kadang membuat kita tidak betah untuk mengeluarkan omelan setiap kali mereka menyatakan sesuatu.

Entah apakah sengaja untuk meruntuhkan moral lawan, ingin mendapat santunan atau memang itu ialah tabiat dasar mereka yang membuat mereka menjadi orang-orang yang paling dicari media massa alasannya ialah selalu menaikkan oplah. Berikut kami mengembangkan 10 langsung yang paling tidak disukai dalam dunia sepakbola.

1. Jose Mourinho
Ia membuat dua kubu, yang mengasihi dan yang membencinya terlepas dari bakat hebatnya sebagai salah satu instruktur terbaik di dunia. Kebiasaanya untuk melindungi para pemainnya dengan menyalahkan pihak lain ibarat ofisial pertandingan, manajer dan pemain lawan menyebabkan ia sosok yang gampang mendapat santunan namun juga gampang dihujani makian. Seperti Batman dan The Joker, manajer Real Madrid ini benar-benar rival yang sepadan untuk mantan manajer Barcelona, Josep Guardiola.

2. Joey Barton
Barton dieksekusi larangan tanding 12 laga sesudah menyikut Carlos Tevez, menendang Sergio Aguero dan menanduk Vincent Kompany hanya dalam hitungan menit saja. Tidak hanya itu, sifat buruknya di masa kemudian juga masih terekam dalam ingatan setiap orang termasuk menyundut mata rekan satu tim-nya dengan cerutu, menyerang mantan pemain City, Ousmane Dabo ketika latihan dan dipenjara dua bulan alasannya ialah memukuli orang di luar bar.

3. John Terry
Ban kapten di lengan bukan berarti pemain tersebut bisa mengontrol emosinya dengan baik. John Terry salah satunya. Kapten Chelsea ini diusir wasit ketika semifinal Liga Champions alasannya ialah menghajar lawannya dengan lutut. Ia juga seringkali terlibat tubruk lisan dengan wasit. Saat ini, ia harus berurusan dengan pengadilan alasannya ialah dituduh rasis terhadap Anton Ferdinand. Terry juga terlibat skandal menduakan dengan istri mantan rekan satu tim-nya, Wayne Bridge.

4. Arsene Wenger
Ada banyak pertanyaan mengapa Arsene Wenger yang sangat loyal terhadap Arsenal juga termasuk orang yang dibenci dalam dunia sepakbola. Apakah alasannya ialah terlalu sering memprotes ofisial lapangan? Apakah alasannya ialah ia terlalu membela pemainnya walaupun salah dan menyerang balik siapapun yang ingin menjelek-jelekkan The Gunners? Apakah alasannya ialah setiap kali Arsenal kalah ia selalu mencari kambing hitam? Ataukah alasannya ialah jas yang selalu ia pakai ketika berada di lapangan?

5. El-Hadji Diouf
Adalah gampang untuk menunjuk El-Hadji Diouf sebagai antagonis-nya sepakbola. Satu alasan, ia pernah membuat kontroversi dengan meludahi suporter Celtic ketika masih bermain di Liverpool. Selebihnya, ia tidak disukai suporter lawan alasannya ialah perilaku berangasan dan liarnya. Akibat tidak disukai banyak orang, ia selalu menjadi anak bandel di dalam tim. Sekarang ia akan punya banyak waktu untuk introspeksi diri sesudah dilepas oleh Doncaster Rovers.

6. Roy Keane
Dulu Roy Keane dikenal sebagai gelandang bertemperamen keras di Manchester United. Sekarang, ia telah pensiun dari tengah lapangan dan bermain di sisi luar, sebagai seorang manajer. Namun itu bukan berarti perilaku kerasnya hilang.

Ia dikritik banyak orang atas komentarnya pada sebuah stasiun TV Inggris yang menyerang mentalitas pemain dan suporter Irlandia, negaranya sendiri. Tidak diragukan lagi, Keane ialah pemain luar biasa. Namun ketika menjadi komentator, pilihan bahasanya seringkali membuat orang salah memahami dirinya.

7. Paolo di Canio
Lagi-lagi bahasan kita ialah para manajer dan kali ini ialah Paolo di Canio. Ketika ia tidak bosan-bosannya mengingatkan kita bahwa permainannya dulu lebih baik daripada pemain-pemain sekarang, di Canio ialah manajer yang seringkali meremehkan dan berani menantang sebuah tubuh liga sepakbola beserta jajaran staf-nya. Akibatnya, sanksi-sanksi melayang untuknya.

Bahkan ia tidak peduli dengan banding atas hukumannya alasannya ialah ego-nya yang luar biasa besar. Saat kembali tidak boleh mendampingi tim untuk ketiga kalinya di ekspresi dominan kemarin, ia mengatakan, "Mereka bisa mengusir aku setiap ahad jikalau mereka mau, aku tidak peduli, kami niscaya akan menjadi juara."

8. Michel Platini
Mantan pemain yang kini menjadi orang tertinggi di UEFA itu selalu penuh dengan wangsit untuk menjadi lebih baik. Lalu, mengapa membenci Platini? Hal itu tidak lepas dari kemunafikan UEFA sendiri. UEFA yang mendukung jadwal "Say No to Racism" menjatuhkan hukuman kepada striker Denmark, Nicklas Bendter dengan denda 100.000 euro alasannya ialah memamerkan celana dalamnya yang menjadi "promosi terselubung" sebuah perjuangan di Irlandia, Paddy Power.

Lucunya, denda yang diberikan kepada Bendtner itu amat-sangat-lebih tinggi daripada denda sebuah negara yang suporternya melaksanakan rasisme dan kekerasan. Aneh? Tidak ada yang abnormal ketika menyangkut uang dan prioritas.

9. Carlos Tevez
Enam tahun di tanah Inggris dan Carlos Tevez masih saja kesulitan bahasa Inggris. Mungkin alasannya ialah enggan belajar. Dan alasannya ialah kemalasannya ini ia terlibat konflik dengan Roberto Mancini, sang manajer. Tevez salah memahami isyarat dari manajernya yang akan memainkannya sebagai pemain pengganti dan menolak untuk melaksanakan pemanasan dalam sebuah laga di Liga Champions. Walaupun kesudahannya dimainkan lagi oleh Mancini serta membantu merebut juara Premier League tidak lantas membuat orang lupa Carlos Tevez yang keras kepala.

10. Alex Ferguson
Dengan segala arogansi dan tabiat keras seorang Jose Mourinho serta Arsene Wenger yang selalu melihat segalanya dari pandangannya sendiri, ditambah lagi manipulasi gosip yang sudah menjadi tradisi media, Alex Ferguson ialah figur manajer yang mungkin saja paling dibenci dalam sepakbola Inggris. Bukan alasannya ialah rasa kepeduliannya yang rendah, tetapi juga alasannya ialah ia merebut lebih banyak piala dalam karirnya daripada adonan antara Mourinho dan Wenger.

Ia masih menjadi akar dari Manchester United. Ia menjadi saksi perginya Jose Mourinho dari Inggris dan kemungkinan besar akan tetap duduk di dingklik instruktur ketika Arsene Wenger tidak lagi berada di Emirates. Ferguson ialah satu diantara manajer terbaik sepanjang masa. Pun, ia juga salah satu di antara pesepakbola yang berwatak keras.

10 Tokoh Antagonis di Dunia Sepakbola
0 Komentar untuk "10 Tokoh Antagonis Di Dunia Sepakbola"

Back To Top